Selasa, 12 Mei 2009

Permission Marketing Approach


Definisi Permission Marketing Approach adalah pendekatan pemasaran sebuah produk atau jasa kepada target market melalui izin (permisi) terlebih dahulu. Konsep ini diperkenalkan oleh Seth Godin, seorang blogger, penulis, dan entrepreneur.

Berbeda dengan konsep pemasaran konvensional yang lebih condong ke arah periklanan tradisional dimana produsen "memaksakan" agar pesan-pesan promosi produk atau jasa mereka untuk masuk ke dalam benak prospek, pada konsep Permission Marketing, justru produsen meminta izin terlebih dahulu kepada prospek apakah mereka berkenan untuk menerima pesan itu atau tidak, seolah seperti tamu yang memegang teguh etika dan sopan santun. Gaya Permission Marketing ini dirasakan lebih cocok digunakan di medan pertempuran maya, alias dunia internet (e-business).

Mengapa Anda melakukan Permission Marketing? Karena cara ini memungkinkan Anda menjalankan pemasaran secara lebih efisien dan efektif. Anda memanfaatkan sumber daya hanya kepada target pasar yang benar-benar tertarik pada produk/layanan Anda. Mereka memberikan perhatian penuh pada Anda, dan bersedia untuk meluangkan waktu untuk mempertimbangkan produk/layanan Anda dalam keputusan pembelian.

Cara ini juga akan lebih efektif sebab ia menyasar langsung kepada target market yang mau membuka diri, berbeda dengan cara pemasaran konvensional yang langsung membom-bardir benak prospek, sehingga pesan-pesan itu saling bertumpukan, semrawut, tidak efektif karena tidak mencapai tujuannya, bahkan si prospek mungkin justru makin menutup diri dari pesan-pesan tersebut. Contoh nyatanya adalah saat kita menerima SPAM, tanpa melihat isinya, mungkin kita akan langsung menghapusnya dengan segera.

Berikutnya, respect people who turned their back on you. Anda harus menghargai mereka yang memilih untuk menolak penawaran Anda. Seringkali salesperson yang sudah memperoleh kata ‘Tidak’ berkali-kali masih tetap nekat untuk menjual produk/layanannya kepada orang yang sama. Menurut Seth Godin, yang menjadi ‘real permission’ adalah ketika Anda berhenti memunculkan diri, kemudian orang mengeluh dan mencari-cari Anda. Ketika orang memang berlangganan, baik itu media cetak ataupun digital lewat e-mail atau RSS, maka itulah permission. Mereka memilih untuk mendengarkan Anda, menaruh perhatiannya pada Anda.

Lalu bagaimana supaya Anda memperoleh izin dari prospek? Tentunya ketika pertama meminta izin, Anda harus menciptakan suatu value proposition yang kuat dan sesuai bagi mereka, sehingga mereka bersedia memberikan perhatiannya pada Anda. Jika mereka menolak, maka lupakan. Jika suatu saat kemudian mereka perlu, mereka akan mencari Anda.

Source: Vibizmanagement - Sales & Marketing (http://vibizmanagement.com)
E-books Review: Permission Marketing (http://www.bjoconsulting.com/review)

Selasa, 05 Mei 2009

E-Business: Past - Current - Future


Situs jual-beli barang C2C dengan menggunakan media internet di Indonesia belakangan ini mulai menanjak popularitasnya, seiring dengan makin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran berinternet di Indonesia. Salah satu situs pelopor transaksi model ini di tanah air, adalah Bekas.com. Namun pada tugas ini, saya akan menggunakan situs Tokobagus.com sebagai model analisis untuk mengerjakan tugas ini.
PAST

Sebelum era internet, para konsumen harus berkunjung secara langsung ke toko fisik (brick) apabila ingin melihat atau membeli produk tersebut. Hal ini tentu akan menyulitkan bagi calon konsumen yang tidak memiliki waktu untuk datang, terlebih lagi bila calon pembeli berlokasi di tempat yang cukup jauh dari toko dan belum mempunyai informasi yang cukup tentang produk-produk tersebut.

CURRENT

Setelah tren mengenai situs jual-beli melalui media internet di tanah air meningkat, dengan dimotori oleh Bekas.com sebagai pionir, belakangan bermunculan berbagai situs serupa, salah satunya adalah Tokobekas.com. Melalui situs ini, masyarakat bisa melakukan transaksi jual-beli dengan melihat daftar produk-produk yang sudah disediakan. Setelah itu, di dalamnya sudah tersedia beberapa informasi yang berhubungan dengan produk tersebut, yaitu: Harga produk, tanggal pemasangan iklan, nama pengiklan, dan kontak personal yang bisa dihubungi. Pengiklan juga bisa memajang foto produknya di situs ini (sebagai informasi, situs Bekas.com saja tidak dilengkapi dengan fasilitas uploading foto produk). Untuk meminimalisir risiko-risiko penipuan, penyedia situs ini bahkan memasang fasilitas "laporkan penyalahgunaan".

Yang menarik lagi, di sini calon pembeli bisa mengadakan penawaran kepada penjual, yang mana tiap penawaran tersebut akan tercatat dan ditampilkan di bawah informasi produk, lengkap dengan tanggalnya.

FUTURE

Secara umum, saya kira semua fasilitas dan fitur yang ada di Tokobekas.com sudah cukup baik, hanya mungkin bisa ditambahkan fasilitas instant messaging antara penjual dan calon pembeli, sehingga mungkin lebih memudahkan komunikasi di antara mereka.