Selasa, 12 Mei 2009

Permission Marketing Approach


Definisi Permission Marketing Approach adalah pendekatan pemasaran sebuah produk atau jasa kepada target market melalui izin (permisi) terlebih dahulu. Konsep ini diperkenalkan oleh Seth Godin, seorang blogger, penulis, dan entrepreneur.

Berbeda dengan konsep pemasaran konvensional yang lebih condong ke arah periklanan tradisional dimana produsen "memaksakan" agar pesan-pesan promosi produk atau jasa mereka untuk masuk ke dalam benak prospek, pada konsep Permission Marketing, justru produsen meminta izin terlebih dahulu kepada prospek apakah mereka berkenan untuk menerima pesan itu atau tidak, seolah seperti tamu yang memegang teguh etika dan sopan santun. Gaya Permission Marketing ini dirasakan lebih cocok digunakan di medan pertempuran maya, alias dunia internet (e-business).

Mengapa Anda melakukan Permission Marketing? Karena cara ini memungkinkan Anda menjalankan pemasaran secara lebih efisien dan efektif. Anda memanfaatkan sumber daya hanya kepada target pasar yang benar-benar tertarik pada produk/layanan Anda. Mereka memberikan perhatian penuh pada Anda, dan bersedia untuk meluangkan waktu untuk mempertimbangkan produk/layanan Anda dalam keputusan pembelian.

Cara ini juga akan lebih efektif sebab ia menyasar langsung kepada target market yang mau membuka diri, berbeda dengan cara pemasaran konvensional yang langsung membom-bardir benak prospek, sehingga pesan-pesan itu saling bertumpukan, semrawut, tidak efektif karena tidak mencapai tujuannya, bahkan si prospek mungkin justru makin menutup diri dari pesan-pesan tersebut. Contoh nyatanya adalah saat kita menerima SPAM, tanpa melihat isinya, mungkin kita akan langsung menghapusnya dengan segera.

Berikutnya, respect people who turned their back on you. Anda harus menghargai mereka yang memilih untuk menolak penawaran Anda. Seringkali salesperson yang sudah memperoleh kata ‘Tidak’ berkali-kali masih tetap nekat untuk menjual produk/layanannya kepada orang yang sama. Menurut Seth Godin, yang menjadi ‘real permission’ adalah ketika Anda berhenti memunculkan diri, kemudian orang mengeluh dan mencari-cari Anda. Ketika orang memang berlangganan, baik itu media cetak ataupun digital lewat e-mail atau RSS, maka itulah permission. Mereka memilih untuk mendengarkan Anda, menaruh perhatiannya pada Anda.

Lalu bagaimana supaya Anda memperoleh izin dari prospek? Tentunya ketika pertama meminta izin, Anda harus menciptakan suatu value proposition yang kuat dan sesuai bagi mereka, sehingga mereka bersedia memberikan perhatiannya pada Anda. Jika mereka menolak, maka lupakan. Jika suatu saat kemudian mereka perlu, mereka akan mencari Anda.

Source: Vibizmanagement - Sales & Marketing (http://vibizmanagement.com)
E-books Review: Permission Marketing (http://www.bjoconsulting.com/review)

Selasa, 05 Mei 2009

E-Business: Past - Current - Future


Situs jual-beli barang C2C dengan menggunakan media internet di Indonesia belakangan ini mulai menanjak popularitasnya, seiring dengan makin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran berinternet di Indonesia. Salah satu situs pelopor transaksi model ini di tanah air, adalah Bekas.com. Namun pada tugas ini, saya akan menggunakan situs Tokobagus.com sebagai model analisis untuk mengerjakan tugas ini.
PAST

Sebelum era internet, para konsumen harus berkunjung secara langsung ke toko fisik (brick) apabila ingin melihat atau membeli produk tersebut. Hal ini tentu akan menyulitkan bagi calon konsumen yang tidak memiliki waktu untuk datang, terlebih lagi bila calon pembeli berlokasi di tempat yang cukup jauh dari toko dan belum mempunyai informasi yang cukup tentang produk-produk tersebut.

CURRENT

Setelah tren mengenai situs jual-beli melalui media internet di tanah air meningkat, dengan dimotori oleh Bekas.com sebagai pionir, belakangan bermunculan berbagai situs serupa, salah satunya adalah Tokobekas.com. Melalui situs ini, masyarakat bisa melakukan transaksi jual-beli dengan melihat daftar produk-produk yang sudah disediakan. Setelah itu, di dalamnya sudah tersedia beberapa informasi yang berhubungan dengan produk tersebut, yaitu: Harga produk, tanggal pemasangan iklan, nama pengiklan, dan kontak personal yang bisa dihubungi. Pengiklan juga bisa memajang foto produknya di situs ini (sebagai informasi, situs Bekas.com saja tidak dilengkapi dengan fasilitas uploading foto produk). Untuk meminimalisir risiko-risiko penipuan, penyedia situs ini bahkan memasang fasilitas "laporkan penyalahgunaan".

Yang menarik lagi, di sini calon pembeli bisa mengadakan penawaran kepada penjual, yang mana tiap penawaran tersebut akan tercatat dan ditampilkan di bawah informasi produk, lengkap dengan tanggalnya.

FUTURE

Secara umum, saya kira semua fasilitas dan fitur yang ada di Tokobekas.com sudah cukup baik, hanya mungkin bisa ditambahkan fasilitas instant messaging antara penjual dan calon pembeli, sehingga mungkin lebih memudahkan komunikasi di antara mereka.

Selasa, 21 April 2009

Individual Assignment Chapter 6 & 7: E-procurement


Definisi e-procurement: Menurut daftar kata X-Solutions : e-procurement merupakan sebuah istilah dari pengadaan (procurement) atau pembelian secara elektronik. E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-procurement tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok. Karena proses pembelian disederhanakan dengan penanganan elektronik untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan operasi, tugas-tugas yang berhubungan dengan strategi dapat diberi peran yang lebih penting dalam proses tersebut. Tugas-tugas baru yang berhubungan dengan strategi pembelian ini meliputi manajemen kontrak kepada pemasok lama maupun baru serta penciptaan struktur pasar baru dengan secara aktif mengkonsolidasikan sisi pemasokan/suplai. Sedangkan procurement system adalah sistem perangkat lunak untuk pembelian secara elektronik, yaitu pengadaan barang dan jasa. (http://www.x-solutions.poet.com/eu/newsevents/glossary).


Sementara Richardus Eko Indrajit merumuskan bahwa
e-procurement merupakan suatu mekanisme pembelian masa kini – atau dapat dikatakan sebagai teknik pembelian modern – dengan memanfaatkan sejumlah aplikasi berbasis internet dan perangkat teknologi informasi terkait lainnya sebagai enabler dalam menjalankan proses tersebut. Dalam konsep ini, dikenal sejumlah istilah yang kerap dipergunakan oleh para praktisi bisni dan teknologi informasi. Memang karena sekilas terlihat sama, sejumlah istilah tersebut sering diputarbalikkan (tergantung dengan konteks yang ada), namun pada dasarnya masing-masing istilah tersebut memiliki definisi dan ruang lingkup arti yang cukup berbeda, seperti:
  • Aplikasi e-Procurement – merupakan perangkat lunak atau software yang dipergunakan untuk mengaplikasikan konsep e-Procurement dalam perusahaan.

  • Sistem Aplikasi e-Procurement – merupakan kumpulan dari sejumlah komponen-komponen atau modul-modul aplikasi (sejumlah sub-program dan database), yang saling terkait satu dengan lainnya, untuk membentuk suatu aplikasi holistik (utuh) dan terintegrasi dengan fungsi utama mengaplikasikan konsep e-Procurement dalam perusahaan.
Biasanya istilah “aplikasi e-procurement” dipergunakan dalam konteks penyusunan portofolio proyek perencanaan dan pengembangan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan perusahaan, sementara “sistem e-procurement” dipakai jika ingin membahas konsep pembelian moderen dimana terjadi hubungan yang erat antara strategi bisnis dan strategi sistem dan teknologi informasi, sementara “sistem aplikasi e-Procurement” akan mengemuka dalam penyusunan technical blueprint untuk membuat perangkat lunak (software engineering).


Manfaat e-procurement:

  1. Penghapusan biaya administrasi.

Penerapan e-Procurement mengotomatisasi banyak proses administrasi dalam pembelian sehingga menjadi proses yang tanpa tertulis (paperless). Pengadaan secara tradisional dipandang sebagai pekerjaan penyampaian kertas dalam seluruh perusahaan. Mengalihkan beban adminstrasi bagi staf dan mengotomatiskan pekerjaan kunci menghemat waktu mereka dan lebih lanjut menghemat dana dewan.Berikut adalah contoh tabel dari laporan Warwick Business School yang menunjukkan perbedaan biaya administrasi sistem pengadaan tradisional dengan e-procurement. Biaya sistem manual digunakan sebagai indeks dasar (=100).

Function Traditional Process E-procurement
Requisition Generation 66.76 29.2
Requisition Distribution 7.36 0.0
Order Generation 8.87 1.5
Order Distribution 1.87 0.0
Expediting 0.91 0.3
Goods Receipt 3.83 1.5
Invoice Processing 10.40 0.7
TOTAL 100.0 33.2

2. Pemotongan biaya pembelian.

E-procurement tidak secara intrinsik mengurangi biaya pembelian, namun mendorong organisasi untuk mencapai tujuan ini dengan cara berikut: Dengan mengenalkan sebuah sistem yang dapat digunakan dengan mudah oleh orang-orang dan dengan senang menggunakannya, memungkinkan setiap orang di organisasi menyesuaikan dengan aturan pemasok yang dipilih dan oleh karena itu meningkatkan kemampuan membeli organisasi terhadap supplier yang dipilih. Ketika bertransaksi dengan pemasok secara elektronik, pemasok-pemasok menjadi lebih sering memberikan diskon karena biaya administrasi mereka lebih rendah. Dengan mengurangi pembelian yang tidak terawasi oleh dewan, para pemasok dapat menjadi lebih berkomitmen terhadap perjanjian-perjanjiannya karena lebih terjamin untuk memperoleh bagian yang lebih besar dari pengeluaran dewan.

3. Pemotongan waktu siklus pembelian.

Dalam banyak dewan, waktu dari pemesanan hingga pengiriman dapat berhari-hari atau berbulan-bulan, membuat proses pengadaan menjadi kurang layak untuk kebutuhan-kebutuhan yang harus dipesan secara cepat. Penundaan-penundaan sering disebabkan oleh persyaratan-persyaratan tertulis yang harus ditangani secara manual oleh satu atau lebih orang dan di mana budjet dan komitmen-komitmen harus diperiksa sebelum pesanan keluar. Solusi e-procurement dengan tingkat kemajuan pekerjaan menjadi sifat inti mengefisienkan proses ini dan menghindari kemacetan (bottleneck) yang umum terjadi dalam proses ini. Hal ini memungkinkan suatu permintaan diperiksa secara otomatis terhadap setting-setting yang sudah ditetapkan dan disetujui secara elektronik. Hal ini tidak hanya mempercepat proses keseluruhan tetapi juga memberikan analisis lengkap atas siklus pembelian sehingga staf pengadaan dapat mengenali kemacetan-kemacetan umum dan menentukan apakah penundaan diakibatkan oleh sebab internal atau eksternal. Singkatnya, e-procurement mendorong staf menyelesaikan tugasnya dengan cepat tanpa mengorbankan kendali.Ketika mencoba untuk menghitung manfaat bagi dewan dari segi pengurangan waktu siklus pembelian, adalah penting bahwa banyak pembelian merupakan hal kritis dan akan diuntungkan karena peningkatan efisiensi, keluar dari sistem yang ada. Hal ini menjadi sulit untuk menghitung manfaat biaya yang akurat.

4. Kontrol manajemen yang lebih besar.

Karena semua data pengadaan diproses melalui satu database terpusat dan secara otomatis diintegrasikan ke dalam Financial Management Information System (FMIS), e-procurement memungkinkan analisis yang relevan dan laporan manajemen dapat dengan mudah dihasilkan. Di samping mempersenjatai profesional pengadaan dengan informasi yang dibutuhkan untuk memanage dengan efektif, e-procurement bertujuan mengurangi beban administratif yang berarti bahwa mereka dapat memfokuskan pada pengambilan keputusan yang lebih proaktif.

5. Sesuai kebutuhan user (user compliance).

Memaksimalkan kecocokan dengan kebutuhan, menjamin bahwa setiap orang hanya membeli dari pemasok yang disetujui adalah hal penting bagi manajer pembelian, karena mempunyai dua manfaat yaitu mendapatkan nilai terbaik dari persetujuan-persetujuan dengan yang dipilih oleh perusahaan dan perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan persetujuan-persetujuan yang jauh lebih baik dengan para pemasoknya. Dengan proses pengadaan tradisional, permintaan tertulis sangat menghabiskan waktu untuk menyelesaikan dan mudah mengalami penundaan-penundaan ketika permintaan tersebut melalui proses persetujuan yang tidak membutuhkan perhatian banyak pengguna. Mereka menemukan cara-cara lain untuk membeli, apakah dengan menempatkan pesanan secara langsung kepada pemasok atau menggunakan kartu kredit atau uang tunai. Hal ini dikenal dengan pembelian yang tidak terawasi (“maverick purchasing” atau “rogue spending”), walaupun bagi banyak pengguna yang sungguh mencoba membeli sesuatu untuk menyelesaikan pekerjaan bukanlah “maverick” (tidak terkendali, bebas), tetapi demi kepentingan organisasi. Ketika mereka menggunakan sistem tradisional, mereka kadang harus melakukan panggilan telepon kepada pemberi wewenang yang berbeda-beda atau kepada pembeli untuk mempercepat transaksi.Berikut adalah masalah yang muncul sebagai akibatnya. Pertama, nilai terbaik tidak diperoleh. Pembeli yang tidak terawasi tidak dapat mengeluarkan persyaratan-persyaratan seperti organsisasi yang karena jarang digunakan oleh pemasok yang dipilih. Kedua, karena pembelian melampaui sistem sehingga tidak dapat dianalisa dan oleh karena itu informasi manajemen yang berarti sulit dihasilkan. Akhirnya, hal tersebut dapat memunculkan masalah internal yang dapat dihindari.E-procurement menyediakan pengguna suatu cara mengadakan barang yang umumnya lebih cepat bahkan daripada metode yang bebas. Mereka dapat dengan cepat menyelesaikan pesanan pada layar dengan interface yang user-friendly. Mereka dapat melacak perkembangan pesanan mereka pada tahap manapun dari rantai persetujuan dan dapat diinformasikan secara elektonik untuk pengiriman barang dari pemasok.

6. Pengurangan tingkat kesalahan pemesanan.

E-procurement secara dramatis mengurangi kecenderungan kesalahan pengguna dalam proses pengadaan, karena pesanan-pesanan dibuat dengan memilih item-item yang ada di katalog dalam sistem. Transaksi elektronik disampaikan antara dewan FMIS, e-marketplace, dan sistem pemasok tidak membutuhkan campur tangan manusia. Hal ini mengurangi peluang pesanan diterjemahkan secara tidak tepat, harga-harga tidak tepat, atau item-item dalam katalog sudah usang dan tidak diproduksi lagi pada waktu pemesanan.

7. Pekerja pengetahuan (knowledge workers).

Pendiri Microsoft, Bill Gates, dalam bukunya Business @ the Speed of Thought (1999) menggambarkan efek dari penempatan solusi e-procurement pada Microsoft. Di samping penghematan sekitar 140 juta dolar per tahun, efek mendasar dari penerapan tersebut adalah peralihan staf menjadi “knowledge workers”. Istilah ini menggambarkan bagaimana staf tidak lagi terbebani dengan pekerjaan-pekerjaan administratif seperti mengisi dan menyampaikan form-form, karena semuanya dikomputerisasi dan staf-staf diberi informasi untuk memanage pengadaan, daripada “di-manage olehnya”.Mengubah staf menjadi knowledge workers menghasilkan produktivitas yang lebih baik dari seluruh dewan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi staf pembelian tetapi bagi seluruh orang yang terlibat dalam proses pengadaan yaitu penyusun pesanan, pemberi wewenang, manajer, staf keuangan, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan end-user untuk fokus sepenuhnya pada tugas mereka sendiri dengan dukungan suaut sistem pengadaan yang efektif, dan staf pengadaan dapat mengalihkan fokus mereka dari tugas administratif yang seringnya tidak berarti ke strategi dan analisis pengadaan. Pengadaan oleh sebuah organisasi dapat digolongkan sebagai pengadaan MRO (Maintenance, Repair, and Operating) dan pengadaan langsung. Pengadaan MRO terdiri dari semua pembelian tidak langsung yang meliputi perlengkapan kantor, suku cadang mesin, komputer dan asesorisnya, dan dapat juga meliputi jasa seperti travel, kurir, dan sebagainya. Walaupun hal ini menggambarkan hanya sebagian kecil persentase pengeluaran total sebuah perusahaan, untuk perusahaan besar nilai itu bisa jadi besar. Jumlah total pengadaan MRO bervariasi dari 10% untuk seluruh pengadaan untuk organisasi bidang manufaktur hingga 60% untuk organisasi pelayanan seperti bank dan konsultasi keuangan lainnya. Keuntungan menggabungkan sebuah model e-procurement untuk MRO adalah bahwa proses-proses tersebut lebih cepat dan oleh karena itu mengurangi ketergantungan. Untuk model langsung, dalam melihat volume besar transaksi repetitif, keuntungannya terletak pada integrasi solusi e-procurement dengan sistem perencanaan produksi perusahaan dan manajemen inventori. Kebanyakan sistem sisi penjualan menangani transaksi yang lebih sederhana seperti suplai MRO. Sistem sisi penjualan memungkinkan penjual berinteraksi dengan banyak customer sekaligus, organisasi customer mungkin harus mengintegrasikan sistem mereka dengan banyak solusi tergantung jumlah pemasok. Keuntungan menggunakan solusi ini, dibandingkan dengan yang tradisional bagi sebuah organisasi customer yaitu dalam hal peningkatan nilai customer melalui manajemen biaya/waktu yang efisien dan kemampuan akses yang mudah. Sistem end-user pembelian berinteraksi dengan sistem informasi internal seperti Enterprise Resource Planning (ERP) memungkinkan sistem mengotomatisasi sebagian transaksi, sehingga meningkatkan kecepatan penanganan transaksi serta mengurangi biaya pemrosesan. Pemasok-pemasok juga dapat memperoleh manfaat dari e-procurement. Mereka dapat meniadakan katalog tercetak melalui Electronic Data Interchange (EDI) dan e-mail. Manajemen inventori menjadi lebih mudah melalui peringatan dan update otomatis, secara simultan memungkinkan pembeli memberitahu pemasok-pemasok secara otomatis untuk pembayaran pasangan yang diperbarui. Me-manage akun-akun yang diterima juga menjadi lebih ringkas bagi mereka.

Penggolongan Manfaat
  • Hard benefits (langsung dapat diukur) yang diperlukan untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan untuk memperoleh persetujuan, seperti penghematan harga dan pengurangan biaya proses.
  • Soft benefits (manfaat tidak langsung) yang memberi pengaruh pada aliran kas mungkin sulit untuk dihitung jumlahnya secara akurat. Misalnya yaitu, waktu individual yang terbebas sebagai efek dari proses-proses yang lebih efisien, tetapi cukup dapat menunjukan kemajuan.
  • Intagibles (aset yang bukan berwujud benda) yang bermanfaat tetapi tidak dapat secara langsung dapat diukur dari segi finansial.
Sumber:
(http://www.x-solutions.poet.com/eu/newsevents/glossary).

http://www.ebizzasia.com/0213-2003/q&a,0213.html


Selasa, 14 April 2009

Six Strategies Decision of Permaisuri.com


Analisis: Permaisuri.com merupakan situs dari perusahaan penyedia ban dan velg mobil yang sudah dikenal berkualitas. Website dari perusahaan yang berkantor di Jl. Mahakam I No. 5, Jakarta ini menampilkan informasi-informasi yang sangat mendetail mengenai produk-produknya yang ditawarkan, fitur-fitur lengkap yang mendukung, adanya fasilitas tambahan untuk customer service, bahkan disediakan diagram statistik pengakses yang ditujukan untuk para pengiklan.

1. Strategy Channel Priorities : Bricks and clicks

Seperti yang sudah dijelaskan, Permaisuri.com merupakan sebuah situs perusahaan penyedia ban dan velg mobil yang sebenarnya merupakan penghubung antara vendor dengan customer. Tidak ada transaksi jual beli dalam weddingku.com, karena website ini hanya menyediakan segala informasi yang berkaitan dengan vendor dan informasi seputar ban / velg mobil.
Untuk bagian Customer Service dapat dihubungi melalui telepon dan e-mail, bahkan disediakan 4 channel livechat messenger melalui Yahoo Messenger (saat dilakukan pengamatan ini, hanya 2 channel yang menunjukkan tanda online). Permaisuri.com dapat dikategorikan ke dalam tipe bisnis B2B sebagai intermediari.

2. Organizational Restructuring and Capabilities : Stategic Partnership

Dalam situs ini, diinformasikan bahwa Permaisuri.com bekerja sama dengan :
1. Dunia perbankan (Citibank, Bank Mandiri, UOB Buana, BII-Maybank, Lippobank) untuk membantu memudahkan pembayaran melalui fasilitas kartu kredit).

2. Sponsor pengiklan, yaitu para produsen ban dan velg mobil, seperti Michelin, Toyo, Vellano, dsb.

3. Business, Service, and Revenue Models

Seperti halnya situs-situs lain, Permaisuri.com juga menjual space iklan dalam website mereka kepada vendor yang bekerja sama maupun pihak lain yang ingin mempromosikan produk-produk mereka. Selain itu, Permaisuri.com juga menyediakan newsletter bagi para user terdaftar yang berlangganan dan juga portfolio mobil-mobil yang pernah menggunakan jasa mereka.

4. Market Place Restructuring

Menurut data diagram statistik yang disediakan pihak pengelola, Permaisuri.com dikunjungi oleh rata-rata 6010 pengunjung per hari dengan jumlah rata-rata hit per hari mencapai 204909. Sayangnya fitur yang disediakan ini ternyata bukanlah aplikasi program terpisah, tetapi hanya screenshot dalam bentuk ekstensi JPG.

5. Market & Product Development Strategy : Market Development Strategies

Para pecinta otomotif, terutama mobil pasti ingin memberikan perhatian khusus pada penampilan mobil mereka dan Permaisuri.com dapat menjawab kebutuhan khusus ini. Internet adalah media yang paling ideal untuk menyampaikan informasi secara tepat dan terfokus. Seiring dengan penggunaan internet yang kian meningkat di Indonesia, para penyuka dunia otomotif ini dapat beralih kepada media internet sebagai tempat untuk mencari segala hal yang berhubungan dengan ban / velg mobil dengan lebih cepat dan efisien. Para sponsor pun tentu merasa senang mendapatkan wadah untuk beriklan secara efektif.

6. Positioning & Differentiation Strategies : Pricing Performance Exellence dan Transactional Exellence

Dengan menawarkan berbagai promosi pembayaran melalui layanan kredit, konsumen bisa mendapatkan harga yang cukup terjangkau dan dengan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan. Selain itu, terdapat juga informasi ketersediaan Promotions, News Update, What's New on Our products , Portfolio, dan Autoshow Forum.

Permaisuri.com menyasar para pecinta mobil sejati yang sangat memperhatikan penampilan dan gaya. Consumer behavior mereka bahkan seolah-olah menganggap mobil sebagai istri kedua mereka. Hal ini didukung dengan tagline: "Automobile Styling Culture".






Selasa, 07 April 2009

Assignment 2: Start Your Own Website


1. Langkah pertama, adalah menentukan tujuan kita membuat website. Diharapkan dengan mengerti tujuan tersebut, nanti website kita akan menjadi media yang tepat untuk mencapai tujuan itu sendiri. Perlu dibedakan juga nantinya website kita tersebut akan menjadi sekadar sarana informasi saja (calon pembeli hanya bisa melihat), sarana informasi-interaktif (calon pembeli bisa berkomunikasi), atau sudah merupakan online shop (calon pembeli bisa langsung membeli secara online.

2. Langkah kedua, adalah memilih nama domain dan hosting. Untuk nama domain, sebaiknya menggunakan nama yang umum (legible, mudah dieja), semakin singkat semakin bagus (memorable), dan mewakili isi website Anda. Berikutnya adalah memilih hosting sebagai tempat Anda meletakkan file-file website Anda ke dalam server yang terhubung melalui internet.

3. Langkah terakhir, personalisasi dan kontenisasi. Saatnya Anda menentukan isi website Anda, masukkan segala informasi yang perlu, baik teks maupun foto. Buatlah desain website Anda semenarik mungkin dengan tetap memperhatikan kesesuaian tema dengan isinya dan kecepatan saat diakses calon pembeli. Biasanya software yang populer untuk membuat web design ini adalah Macromedia DreamWeaver.


3 Langkah utama untuk menciptakan website sendiri telah selesai. Ada beberapa langkah tambahan yang sebaiknya dilakukan selanjutnya:

1. Faktor keamanan. Terlebih bila website Anda merupakan online shop, maka website seharusnya menyertakan "PayPal Verified" supaya dapat mengamankan jalur finansial online pelanggan Anda. Bila website Anda hanya bersifat offline pun, terkadang bisa disusupi oleh cracker karena website dengan hosting gratisan biasanya mempunyai banyak "celah".

2. Faktor umpan balik. Sebaiknya website Anda memberikan fasilitas bagi calon pembeli untuk bertanya dengan mengirimkan pertanyaan. Tentu mereka akan merasa puas bila mereka mendapat jawaban dengan cepat dan tepat.

3. Meningkatkan traffic. Semua langkah sudah dilakukan, desain lay-out sudah dipercantik, isi sudah sangat baik, tetapi belum ada yang mengunjungi website Anda. Berarti Anda perlu melakukan sedikit promosi karena mungkin banyak yang belum mengetahui keberadaan website Anda. Lakukan kunjungan ke website-website tertentu dan berilah jejak url link menuju website Anda (hal ini sama dengan fenomena blogwalking). Carilah komunitas yang dekat dengan produk/jasa yang Anda jual, dan dekatilah mereka. Biasanya bila mereka sudah mengetahui dan menerima website Anda, mereka akan senang mengabarkannya kepada rekan-rekan yang lain dan ini adalah promosi marketing words of mouth yang bagus untuk website Anda. Bisa juga dengan mengiklankan website Anda di situs-situs yang populer atau banyak dikunjungi oleh sebagian besar target market Anda.

Biasanya untuk membuat website pribadi, para pemula dianjurkan menggunakan Microsoft Frontpage, Joomla, bahkan website berbasis blog (blogspot, wordpress, blogdetik, dsb).


Source: (Odang, David. www.belajarmembuatwebsite.com)
(www.whandi.net/index.php)
(Novianty, Zera. www.zeranovianty.blogspot.com/langkah-membuat-website.html)

Selasa, 31 Maret 2009

Assignment Chapter 1-2: Bekas.com


Bekas.com

Bekas.com merupakan pionir situs penjualan barang melalui media internet yang cukup populer di tanah air. Situs ini pertama kali online sejak Juni 1999 dengan basis di Surabaya. Barang-barang yang diperjual-belikan di situs ini sangat beragam, mulai dari handphone, jamu, alat kesehatan, sampai mobil, dan ruko. Bahkan kategori jualan di situs ini terus dikembangkan tidak hanya produk saja tetapi juga mencakup bidang jasa, seperti: lowongan pekerjaan, kredit, konsultasi, dan sebagainya.

Isi dari web Bekas.com adalah:

1. Update news dari administrator. Berisi beberapa informasi penting terkait situs Bekas.com, mulai dari FAQ, pengumuman, polling, hingga opini pribadi administrator terhadap isu-isu yang ada di Bekas.com.

2. Detail Kategori. Berisi daftar kategori produk/jasa yang tersedia diperjual-belikan di Bekas.com, yaitu: Alat Komunikasi, Biro Jasa, Elektronik, Fashion, Internet, Keperluan Kantor, Kesehatan, Komputer, Lowongan, Makanan, Mesin, Otomotif, Pengumuman, Perbankan, Properti, Rupa-rupa, Wirausaha, dan Wisata.

3. Iklan dari para sponsor Bekas.com.


REVENUE MODEL

Revenue Model dari Bekas.com menggunakan advertising revenue model, di mana pengelola situs mendapatkan profit dari para pemasang iklan banner. Biaya pemasangan iklan ini ditetapkan per bulan. Revenue model seperti ini sama dengan free magazine, meskipun majalah itu dibagikan secara gratis tetapi pengelola majalah tersebut tetap mendapat profit dan bisa membayar biaya operasional dari hasil pemasukan iklan yang bejibun.

BUSINESS MODEL

Menggunakan konsep C2C (Consumer to Consumer) karena Bekas.com lebih seperti wadah penghubung antara people to people di mana di antara mereka mempunyai ketergantungan yang unik satu sama lain (antara menjual dan membeli). Konsep C2C ini juga serupa dengan konsep yang dimiliki e-Bay. Tidak tertutup kemungkinan business model Bekas.com juga menyasar pada B2B bila penjual dan pembelinya adalah pihak korporat.


Rekomendasi/saran:

1. Sebaiknya administrator Bekas.com memperhatikan tampilan situs secara estetis agar terlihat lebih menarik. Tentu saja visualisasi ini perlu disesuaikan agar malah tidak terlalu boros bandwith sehingga membebani kecepatan akses.

2. Seharusnya administrator Bekas.com menyediakan fasilitas upload foto produk/jasa yang ditawarkan sehingga calon pembeli dapat melihat dan mempertimbangkan baik-baik untuk membeli.


Apa itu Meta Service?

Meta Data Service is an object oriented repository technology that can be integrated with enterprise information systems or with applications that process metadata.

Users can use Meta Data Services for their own purposes: as a component of an integrated information system, as a native store for custom applications that process metadata, or as a storage and management service for sharing reusable models. Users can also extend Meta Data Services to provide support for new tools for resale or customize it to satisfy internal tool requirements.

("Meta Data Services". Wikipedia, The Free Encyclopedia. 17 Maret 2009. Wikipedia Foundation. 30 Maret 2009)